Tips Mempercepat Kehamilan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengetahuan tentang reproduksi sangat penting, terlebih bagi pengantin baru. Begitu pula dengan pasangan yang sudah lama belum dikaruniai anak walau sudah berusaha. Berikut sejumlah tips yang bisa jadi referensi.

  • Pahami Siklus haid

Normalnya, siklus haid terjadi tiap 28-30 hari. Tubuh wanita melepaskan hormon yang memancing telur tumbuh di dalam ovarium antara hari ke-7 dan ke-11. Mereka juga membantu mengentalkan hormon dinding rahim untuk bersiap-siap dibuahi.

Wanita dilahirkan dengan sekitar 1 juta telur, namun hanya 300-400 yang akan dirilis melalui ovulasi.
Ovulasi merupakan proses pelepasan telur yang telah matang dari dalam rahim untuk kemudian berjalan menuju tuba falopi untuk dibuahi. Proses ini biasanya terjadi 16 hari setelah hari pertama siklus menstruasi atau 14 hari sebelum haid berikutnya.

Biasanya hanya satu telur yang dirilis setiap bulan. Telur berjalan menuruni tuba falopi menuju rahim, tempat ia siap untuk dibuahi. Telur hanya hidup sekitar 12 hingga 24 jam. Adapun sperma bisa hidup selama sekitar 3 sampai 5 hari. Dengan demikian Anda bisa mengetahui perkiraan ovulasi dan segera dapat membantu Anda dan pasangan seks Anda memperkirakan waktu kemungkinan besar hamil.

  • Cari Hari Paling Subur

Secara umum, kebanyakan wanita subur selama hari-hari sebelum dan selama ovulasi. Jika Anda memiliki siklus 28-hari biasa, berhubungan seks setiap hari di sekitar hari itu (12, 14, dan 16) akan lebih baik. Jangan berhubungan seks tiap hari karena dapat menurunkan jumlah sperma laki-laki. Siklus Anda dapat lebih lama atau lebih pendek, sehingga menggunakan kalkulator ovulasi online dapat membantu mengidentifikasi kemungkinan hari.

  • Cari Masa Ovulasi Anda

Setelah telur dilepaskan, tubuh melepaskan hormon progesteron untuk membantu mengentalkan lapisan uterus dan mempertahankan kehamilan. Progesteron menyebabkan suhu tubuh naik sedikit. Ukur suhu setiap pagi dengan termometer sebelum turun dari tempat tidur. Ovulasi juga bisa dilacak dengan tes urin.
Hormon LH (Luteinizing Hormone) naik kala memicu telur untuk dilepaskan dari ovarium. Memeriksa kadar LH dalam urin Anda dapat membantu Anda menentukan hari ovulasi. Tes urin ini lebih akurat dibanding dengan tes suhu.

  • Pilih Makanan yang Meningkatkan Ovulasi

Pilih makanan dengan lemak tak jenuh tunggal (seperti minyak zaitun), protein nabati (kedelai), dan tinggi serat, biji-bijian makanan rendah glisemik (sayuran dan buah). Produk dengan kandungan susu tinggi lemak (es krim, susu, dan keju) dapat membantu meningkatkan kesuburan wanita.

  • Jaga Berat Badan Anda

Berat badan mempengaruhi kesuburan. Gemuk atau kurus dapat membuat lebih sulit untuk hamil. Sebuah studi tentang perempuan menemukan bahwa orang-orang yang indeks massa tubuh (IMT) di atas normal kemungkinan dua kali lebih lama untuk hamil dibanding orang-orang dengan IMT biasa. Pria yang mengalami obesitas akan lebih mungkin untuk memiliki testosteron rendah. Kelebihan berat badan 20 pon dapat meningkatkan peluang ketidaksuburan sebesar 10 persen.

  • Umur Mempengaruhi Kesuburan

Kesuburan wanita turun mulai sekitar usia 30 tahun. Jika Anda sudah usia 35 tahun dan sudah setahun berusaha untuk hamil, konsultasilah dengan dokter kandungan.Tes hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) dapat mengevaluasi cadangan pasokan telur, yang merupakan salah satu indikator potensi untuk hamil.

Kondisi yang sama terjadi pada laki laki. Pada usia 45 tahun, jumlah sperma dan kemampuan mobilitas (gerakan) biasanya menurun. Bagaimana bisa meningkatkan kesuburan pria? Hindari stres, alkohol, dan rokok, jaga berat badan dan makan makanan yang tinggi seng (ditemukan di daging, biji-bijian, seafood, dan telur), selenium (daging, seafood, jamur, sereal, dan kacang Brasil) dan vitamin E dapat meningkatkan kesuburan pria.

  • Lima Tanda Awal Kehamilan

  1. - Terlambat datang bulan
  2. - Sering buang air kecil
  3. - Mudah lelah
  4. - Mual pada pagi atau sepanjang hari
  5. - Payudara menjadi lembut dan membesar
sumber : http://www.tempointeraktif.com/hg/kesehatan/2010/05/07/brk,20100507-246448,id.html

Next Update Post Indonesia Furniture Handicraft Wholesale Marketplace

0 komentar: