Contoh Novel
Novel ini bercerita tentang remaja, alur cerita asik, bahasanya juga enak dibaca, cocok banget buat remaja. Bayangan tentang buronan yang menyeramkan langsung hilang dari benak kita ketika muncul seorang buronan yang kalau tertawa mirip banget sama John Rzeznik vokalis Go GO Dolls. Kalau kata Kimly (Si pemeran utama).
Konflik-konflik yang terjadi juga khas remaja, percintaan di sekolah, teman-teman yang gokil yang selalu perhatian, konflik antar teman sampai konflik dengan keluarga.
“DE BURON”, mengisahkan tentang buronan yang sembunyi di rumah anak SMA Kimly namanya. Dia jadi karena di tuduh membunuh seorang Direktur di perusahaan ayahnya bekerja. Dia buronan ganteng Raditya namanya, yg oleh kimly dipanggil Ditya.
Sang buronan ini juga banyak fansnya,mulai dari teman-teman Kimly,pembantunya,sampai Kimly juga.
Raditya , bisa nyasar ke rumah Kimly ketika dia mencari sembunyi , kebetulan pintu gerbang rumah Kimly terbuka lebar , satpam pun tidak ada dan kamar Kimly yang punya pintu samping juga tidak di kunci. Maka masuklah Raditya ke kemar Kimly. Kimly yang baru pulang sekolah menyadari ada yang aneh di kamarnya langsung di sergap oleh Raditya , setelah Kimly janji tidak akan teriak , Raditya melepaskan Kimly.
Setelah mendengar cerita Raditya bahwa ia tidak bersalah dan Kimly melihat kejujuran di mata Raditya, ia memperbolehkan Radtya sembunyi di kamar nya, tepat nya di kamar mandia nya. Lalu dimulailah kehidupan Kimly yang harus berbagi ruangan dengan Raditya Sang Buronan. Awalnya Kimly ketakutan ada buronan di kamarnya, tapi sisi hatinya yang lain dia merasa kasihan, di tengah rasa iba nya Raditya bertanya,” boleh nggak saya makan pisang di kulkas kamu?”, dengan kaget nya Kimly melempar pisang ke arah Ditya. Seperti anak kecil Ditya kegirangan menerima buah pisang itu.
Begitulah hari-hari Kimly dikamarnya, melihat Raditya makan, kadang Raditya juga jdi teman curhat Kimly, menngajari Kimly mengerjakan PR matematikanya, mendengar Raditya bernyanyi gak jelas di kamar mandi kadang, kadang Raditya juga membersihkan kamar mandi Kimly, menyapu kamar Kimly. Raditya juga tahu setiap kesedihan Kimly saat Kimly menerima surat kaleng dari penggemar Nino, pacar Kimly cowok paling populer di SMAnya.
Suatu hari saat Kimly ke sekolahnya pada hari sabtu , saat ada lomba band, sebelum berangkat Raditya menyarankan pada Kimly untuk membawa payung karena menurut Raditya akan turun hujan namun kimly tidak percaya dan kalau nanti hujan dengan bercanda Kimly menyuruh Raditya membawakan payung ke sekolahnya.
Setelah satu per satu peserta band tampil Kimly di beri surat oleh teman Nino yang isinya Kimly di tunggu di taman belakang sekolah, sesampainya di taman belakang dia melihat Nino bercanda mesra dengan seorang cewek dan tiba-tiba mereka ciuman..... ( woooww ... )
mau tau kejadian seru selanjutnya antara Kimly, Raditya, Nino dan si Cewek ???
juga konflik di rymah kimly yang makin memanas gara-gara orangtua nya mau cerai ??
Novel ini kekurangannya adalah bagian terakhirnya kurang seru, harga novel ini juga mahal, konflik yang tercipta kurang tajam.
Novel ini kelebihannya adalah bahasa yang digunakan merupakan bahasa sehari-hari di kalangan remaja, alr cerita nya tidak terlalu ribet, huruf-huruf nya besar jadi nyaman di baca.
Kesimpulannya setelah membaca novel ini kita dihimbau untuk lebih hati-hati lagi dalam menjalani hidup ini dan tidak mudah percaya dengan orang yang baru di kenal.
Konflik-konflik yang terjadi juga khas remaja, percintaan di sekolah, teman-teman yang gokil yang selalu perhatian, konflik antar teman sampai konflik dengan keluarga.
“DE BURON”, mengisahkan tentang buronan yang sembunyi di rumah anak SMA Kimly namanya. Dia jadi karena di tuduh membunuh seorang Direktur di perusahaan ayahnya bekerja. Dia buronan ganteng Raditya namanya, yg oleh kimly dipanggil Ditya.
Sang buronan ini juga banyak fansnya,mulai dari teman-teman Kimly,pembantunya,sampai Kimly juga.
Raditya , bisa nyasar ke rumah Kimly ketika dia mencari sembunyi , kebetulan pintu gerbang rumah Kimly terbuka lebar , satpam pun tidak ada dan kamar Kimly yang punya pintu samping juga tidak di kunci. Maka masuklah Raditya ke kemar Kimly. Kimly yang baru pulang sekolah menyadari ada yang aneh di kamarnya langsung di sergap oleh Raditya , setelah Kimly janji tidak akan teriak , Raditya melepaskan Kimly.
Setelah mendengar cerita Raditya bahwa ia tidak bersalah dan Kimly melihat kejujuran di mata Raditya, ia memperbolehkan Radtya sembunyi di kamar nya, tepat nya di kamar mandia nya. Lalu dimulailah kehidupan Kimly yang harus berbagi ruangan dengan Raditya Sang Buronan. Awalnya Kimly ketakutan ada buronan di kamarnya, tapi sisi hatinya yang lain dia merasa kasihan, di tengah rasa iba nya Raditya bertanya,” boleh nggak saya makan pisang di kulkas kamu?”, dengan kaget nya Kimly melempar pisang ke arah Ditya. Seperti anak kecil Ditya kegirangan menerima buah pisang itu.
Begitulah hari-hari Kimly dikamarnya, melihat Raditya makan, kadang Raditya juga jdi teman curhat Kimly, menngajari Kimly mengerjakan PR matematikanya, mendengar Raditya bernyanyi gak jelas di kamar mandi kadang, kadang Raditya juga membersihkan kamar mandi Kimly, menyapu kamar Kimly. Raditya juga tahu setiap kesedihan Kimly saat Kimly menerima surat kaleng dari penggemar Nino, pacar Kimly cowok paling populer di SMAnya.
Suatu hari saat Kimly ke sekolahnya pada hari sabtu , saat ada lomba band, sebelum berangkat Raditya menyarankan pada Kimly untuk membawa payung karena menurut Raditya akan turun hujan namun kimly tidak percaya dan kalau nanti hujan dengan bercanda Kimly menyuruh Raditya membawakan payung ke sekolahnya.
Setelah satu per satu peserta band tampil Kimly di beri surat oleh teman Nino yang isinya Kimly di tunggu di taman belakang sekolah, sesampainya di taman belakang dia melihat Nino bercanda mesra dengan seorang cewek dan tiba-tiba mereka ciuman..... ( woooww ... )
mau tau kejadian seru selanjutnya antara Kimly, Raditya, Nino dan si Cewek ???
juga konflik di rymah kimly yang makin memanas gara-gara orangtua nya mau cerai ??
Novel ini kekurangannya adalah bagian terakhirnya kurang seru, harga novel ini juga mahal, konflik yang tercipta kurang tajam.
Novel ini kelebihannya adalah bahasa yang digunakan merupakan bahasa sehari-hari di kalangan remaja, alr cerita nya tidak terlalu ribet, huruf-huruf nya besar jadi nyaman di baca.
Kesimpulannya setelah membaca novel ini kita dihimbau untuk lebih hati-hati lagi dalam menjalani hidup ini dan tidak mudah percaya dengan orang yang baru di kenal.
0 komentar:
Post a Comment