Dekor Lampu untuk Kamar Anak

KETIKA mendekorasi kamar tidur anak, sering disertakan penerangan dengan armature (rumah lampu). Bentuknya, tentu dipilih yang menarik perhatian anak-anak. Mulai mobil-mobilan sampai aneka jenis hewan. Hanya, karena mengutamakan ke­indahan bentuk, nyala lampu tidak terlalu terang. Agar aktivitas di kamar tidak ter­ganggu, dibutuhkan pe­ne­rangan ganda.

''Lampu dengan bentuk lucu biasanya hanya sebagai aksesori. Bukan penerangan utama,'' kata Citra Bayunda, praktisi desain interior Surabaya. Karena itu, jika di kamar tersebut masih ada aktivitas lain seperti belajar atau bermain, dibutuhkan penerangan tambahan. Bisa lampu utama alias general lighting atau lampu tambahan di lokasi ter­tentu. Misalnya, di meja belajar.

Tapi, kalau kamar memang untuk tidur balita, penerangan tambahan bukan hal mutlak. Yang perlu diperhatikan adalah pe­letak­an. Usahakan lampu berada di lokasi yang tidak mudah dijangkau anak-anak. Ka­lau menggunakan lampu gantung, minimal ja­raknya dari lantai sekitar 1,7 meter.

Pemilihan bola lampu maupun rumah lampu hendaknya betul-betul diperhatikan. Sebab, keamanan di ruang tidur anak tetap yang utama. Pastikan pula kabel tersambung dengan baik. Hal-hal tersebut memini­malisasi kemungkinan terjadinya kebakaran.

Menurut Citra, anak-anak berusia sembilan tahun atau kurang cenderung menyukai aktivitas fisik seperti memanjat meja dan kursi. Dengan ketinggian tersebut, anak tidak akan mudah menggapai lampu meskipun mereka naik ke meja atau tempat tidur. ''Tinggi anak usia sembilan tahun paling sekitar 1,1 meter. Tinggi kursi atau tempat tidur sekitar 50 cm. Jadi, masih aman,'' tegasnya. (any/c2/nda)

Sumber : http://www.jawapos.com/metropolis_weekend/index.php?act=detail&nid=131233


1 komentar:

  1. Anonymous said...

    mpu. . . suwe g kontakan, nmermu pr??
    mz gih. . .